Alif Ilmu - Bayi tabung di Indonesia. Sebelum ada program bayi tabung, pada tahun 1890, seorang Profesor bernama Walter Heape dari Universitas Cambridge, Inggris, berhasil melakukan transplantasi embrio pertamakali yaitu pada kelinci. Kemudian setelah penemuan Walter Heape tersebut, pada tahun 1937, kemudian Einsman dan Pincus telah berhasil mengawinkan sel telur dan spermatoza kelinci dalam tabung, sel dalam tabung ini bisa menjadi embrio dan saat dikirimkan ke rahim, kelinci itu bisa hamil, Seperti yang dijelaskan oleh guru besar FKUI, Profesor Soegiharto Soebijanto dalam pidatonya di Aula FKUI, Salemba, Jakarta, sabtu 05 juni 2010.
Di Indonesia program bayi tabung belum terlalu marak, karena disebabkan oleh kelengkapan fasilitas serta biaya yang tidak sedikit untuk program bayi tabung ini. Tapi meskipun begitu, tingkat keberhasilan program bayi tabung di Indonesia mencapai 35 persen, dan angka kelahiran yang hidup mencapai 25 persen, tidak terlalu rendah, menurut guru besar FKUI tersebut.
Di Indonesia program bayi tabung belum terlalu marak, karena disebabkan oleh kelengkapan fasilitas serta biaya yang tidak sedikit untuk program bayi tabung ini. Tapi meskipun begitu, tingkat keberhasilan program bayi tabung di Indonesia mencapai 35 persen, dan angka kelahiran yang hidup mencapai 25 persen, tidak terlalu rendah, menurut guru besar FKUI tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar